Sadarkah kamu bahwa penyakit Gerd dan Asam lambung meningkat di kalangan pekerja kantoran khususnya generasi muda, coba tanyakan pada rekan kerjamu, pasti ada di antara mereka yang mengalami salah satu penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, stress, dan makanan yang kotor. Sayangnya masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara sakit GERD dengan asam lambung, sehingga penanganannya salah dan membuat sakitnya semakin parah. Simak perbedaan antara kedua penyakit ini serta cara mengatasinya!
- Asam Lambung
Asam lambung adalah kondisi umum dimana cairan asam dari lambung naik ke kerongkongan. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti makan terlalu banyak, makan terlalu cepat, atau makan makanan pedas atau berlemak. Biasanya, gejalanya adalah rasa terbakar atau panas di dada (heartburn), terutama setelah makan besar atau makanan tertentu. Meskipun tidak selalu mengganggu, jika terjadi terlalu sering kambuh asam lambung bisa menyebabkan masalah yang lebih serius.
- GERD
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi jangka panjang di mana asam lambung naik teratur ke kerongkongan dan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kerongkongan. Gejalanya lebih parah daripada asam lambung biasa, seringkali termasuk rasa terbakar yang intens, terutama setelah makan atau saat berbaring. GERD bisa mempengaruhi kualitas hidup, karena gejalanya yang kronis bisa mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.
Perbedaan utama antara asam lambung dan GERD adalah tingkat keparahannya dan frekuensi gejalanya. Asam lambung umumnya bersifat gejala sementara dan ringan, sedangkan GERD melibatkan gejala yang lebih serius dan berkepanjangan. Jika Anda sering mengalami gejala GERD penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Meskipun asam lambung dan GERD sering kali disebabkan oleh hal-hal yang sama seperti pola makan yang buruk atau stres, pemahaman perbedaan di antara keduanya penting untuk pengelolaan kesehatan yang baik. Bagi kamu yang tinggal di perkotaan jangan lupa untuk menjaga pola makan seimbang, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang ideal untuk membantu mengurangi risiko kedua penyakit ini.